틴탑

틴탑
♥ 틴탑 : 엘조 . 리키 . 캡 . 천지 . 니엘 . 창조 ♥

Saturday, November 5, 2011

Because You're My Oppa [ Fanfiction ]


Title :  Because You’re My Oppa.
Author : HyoKey
Rating : PG-13
Genre : Family
Type/Length : Oneshot
Main Cast :
        -Hyokyo [Author]
        -Junho [2pm]
Other Cast :
        -Suzy [Miss A]
        -Taemin [SHINee]
        -Jiyeon [T-ara]
        -Yoona [SNSD]
        -Sulli [F(x)]
        -Key [SHINee]
P.S : Anggap aja author adalah Eunjung [T-ara] ya. Biar lebih mudah bayanginnya. Tapi kalau mau anggap diri kalian sendiri tak apa-apa kok.



***

Hyokyo Pov.

“Oppa, sudah lama menunggu?”


Aku mendatangi Junho oppa di tempat parkir sekolah. Kami biasanya selalu pulang bersama menaiki motornya *bayangin motor gede*

“Iya! Sudah satu jam! Kok lama kali sich?” Tanya Junho oppa sambil memberikan helmku.

“Mianhae oppa. Tadi aku ada urusan penting, yang tak bisa ditunda,” Kataku lalu duduk di belakang Junho oppa.

“Memanknya apa urusanmu itu?” Junho oppa men-starter motornya.

“Ada dech. Yang pasti, urusan ini penting, jadi gak boleh tau,”

“…”

Junho Oppa kok diam aja ya? Biasanya dia selalu cerewet. Apa dia sedang bermasalah?

“Oppa, kok diam aja sich waktu di motor? Padahal biasanya-kan oppa tuh cerewet banget!” Kataku setelah sampai di rumah.

“Gwenchana,” Junho oppa langsung masuk kedalam rumah tanpa berbasa-basi lagi. Aku pun mengikuti Junho oppa dari belakang untuk masuk kedalam rumah.

“Eomma!” Teriakku sambil berlari memeluk eomma. Eomma tersayangku.

“Kyo, ada apa dengan Oppa-mu itu? Biasanya kalau pulang dia pasti langsung kedapur, tapi sekarang dia malah masuk ke kamar,” Kata Appa yang sedang membaca Koran.

“Mollayo. Coba aku kekamarnya,” Kataku lalu pergi menuju kamar Junho oppa.

Tok tok tok…

“Oppa. Buka pintunya,” Teriakku dari luar kamar Junho oppa.

Cklek…

“Wae?” Tanya oppa. Aku langsung masuk ke kamar oppa tanpa menjawab pertanyaanya.

“Seharusnya aku yang menanyakan itu ke oppa. Oppa kenapa sich? Tidak biasanya oppa begini,” Aku duduk di tepi tempat tidur. Junho oppa mengikutiku.

“Jika aku menceritakannya, kau pasti akan tertawa. Aku tidak mau menceritakannnya,” Junho oppa memalingkan mukanya. Aku yang disampingnya langsung memeluknya.

“Oppa, ceritakan saja. Aku janji, aku tidak akan tertawa,” Aku menaruh kepalaku di bahu Junho oppa. *bisa bayangin kan?*

“Baiklah. Suzy, dia memutuskanku tanpa alasan tadi pagi,” Aku langsung terkejut dan spontan melepas pelukanku.

“Mwo??? Suzy eonni memutuskan oppa? Bukannya kalian ini saling mencintai? Aku saja cemburu melihat kemesraan kalian berdua,”

“Molla. Aku saja bingung. Padahal, aku tidak berbuat salah,” Junho oppa menunduk dan mulai menitikkan air mata satu persatu.

“Oppa! Sudahlah! Jangan menangis!” Aku menepuk pundak Junho oppa. “Ayo turun, kita makan” Aku menarik tangan Junho oppa.

Aku harus mencari tau kenapa Suzy eonni memutuskan oppa. Oppa tenang saja, aku akan membantumu.

***

Flashback

“Hyokyo-ah, oppa mau memperkenalkan-mu pada pacar oppa,” Junho oppa masuk kekamarku tanpa mengetuk pintu dahulu. Huft! Daxar! Kebiasaan deh!

“Huh?! Oppa sudah punya pacar? Gak nyangka. Kekeke~ Cantik tidak, oppa? Kalau tidak cantik aku tidak setuju dia menjadi pacar oppa,” Aku mendatanginya.

“Tentu saja. Sangat cantik! Ayo, kita pergi,” Junho oppa menarik tanganku. Kami menaiki motor oppa menuju tempat yang dituju.

*Beberapa menit kemudian*

“Ayo, cepat! Aku takut dia sudah lama menunggu,” Oppa langsung turun dari motor setelah sampai.

“Anyeong, Suzy,” Junho oppa menyapa seorang yeoja. Cantik, rambutnya lurus. Kulitnya putih.


“Anyeong. Oppa, kenapa lama sekali sich? Ini siapa?” Dia memeluk Junho oppa.

“Oh, ini dongsaeng-ku. Hyokyo,”

“Anyeong, Hyokyo imnida,” Aku mengulurkan tanganku.

“Suzy imnida,” Dia menjabat tanganku sambil tersenyum manis.

Flashback end.

Aku masih ingat. Saat oppa memperkenalkan Suzy eonni padaku. Tiba-tiba terlintas suatu ide dikepalaku.

Aku mengambil handphone-ku, lalu menekan sebuah nomor.

“Yeoboseyo” / “Yeoboseyo, ada apa Hyokyo?”

“Suzy eonni, bisa tidak besok kau temani aku pergi belanja?” / “Baiklah, asalkan kau mentraktir-ku,”

“Besok ketemuan di Korean Town Square ya. Anyeong,” / “Ne, anyeong,”

Aku akan mengajak Junho oppa juga.

Aku segera pergi ke kamar Junho oppa.

Tok… tok… tok…

“Masuk,” Teriak Junho oppa dari dalam. Aku membuka pintu kamar Junho oppa. Terlihat dia sedang membaca komik kesukaannya.

“Oppa, besok temani aku belanja ya.” Aku langsung duduk disebelahnya.

“Ah! Males! Ajak saja eomma. Eomma kan suka banget tuh belanja, untuk apa kau ajak aku?” Kata Junho oppa tanpa mengalihkan matanya dari komik.

“Oppa! Ayolah! Aku ingin tau apa yang disukai namja dari seorang yeoja,” Rengekku sambil menggoyangkan bahunya.

“Araesso! Araesso!” Akhirnya Junho oppa menyerah dengan rengekkanku.

“Gomawo oppa!!!” Kucium pipi Junho oppa. Terlihat dia sudah mau marah, aku segera cepat-cepat pergi dari kamarnya.

***

“Oppa!!! Ayo cepat!!!” Teriakku dari luar kamarnya.

“Ne!!!” Teriak Junho oppa dari dalam kamar.


“Napa sich harus cepat-cepat? Emanknya ada orang lain yang ikut?” Tanya oppa setelah keluar dari kamar.

“Ada dech. Kajja!” Aku menarik tangannya.

“Sebentar. Kita mau pergi kemana?” Junho oppa menahan tanganku.

“Oia, aku lupa memberitahu oppa. Kita pergi ke Korean Town Square,” Kutarik tangannya lagi menuju ke luar rumah.

“Eomma! Appa! Kami pergi dulu!” Teriak kami dari luar rumah.

“Ne!” Teriak eomma dan appa dari dalam rumah.

“Kajja!” Aku memakai helmku yang berwarna pink.

***

“Akhirnya sampai juga,” Kataku lalu turun dari motor oppa. Aku mencari seseorang yang juga akan menemaniku berbelanja, sementara oppa memarkirkan motornya.

“Eonni!” Teriakku setelah menemukan orang yang kucari. Aku berlari menuju kearahnya.

“Anyeong, Hyokyo. Kau makin cantik saja. Kau sendirian ke sini?” Suzy eonni mengajakku duduk di sebuah bangku.

“Tidak. Aku kesini dengan….” Kata-kataku terpotong karena seseorang datang kemari.

“Anye….” Sepertinya Junho oppa terkejut melihat seseorang yang ada disebelahku.

“Anyeong, Junho,” Sapa Suzy eonni lalu mengalihkan wajahnya kearah lain.

“A… Anyeong, Suzy,” Balas Junho oppa dengan ragu. Lalu mengeluarkan handphone-nya dan mengetik sesuatu.

No oh~ No oh~ No oh oh~
I can’t breathe

Ada sms masuk. Segera cepat-cepat kubuka.

From : My handsome Junho oppa.

Kau mengajaknya? Kenapa kau tidak mengatakannya? Lebih baik aku tidak ikut daripada begini.

Kubalas sms dari Junho oppa.

To : My handsome Junho oppa.

Mianhae oppa. Bukan maksudku tidak mau memberi tahumu. Aku hanya ingin membantumu.

Beberapa detik setelah kukirim sms kepada Junho oppa. Datang lagi sebuah sms.

From : Suzy eonni

Hyokyo, kenapa kau mengajak oppamu? Kau pasti sudah tau kami sudah putus.

Ku balas sms dari Suzy eonni.

To : Suzy eonni.

Mianhae eonni, aku tidak tau.

“Ayo kita belanja sekarang!” Kutarik tangan mereka berdua. Mereka hanya diam saja mengikuti langkahku.

“Hei! Kenapa diam saja dari tadi?” Aku berhenti setelah beberapa menit kami berkeliling, dan akhirnya masuk ke sebuah toko baju.

“…” Tidak ada yang menjawab.

“Oppa! Eonni! Ayolah! Jangan diam saja! Aku perlu pendapat kalian! Apa ini cantik?” Aku mengambil sebuah dress selutut tanpa langan berwarna pink muda dengan pita dibelakangnya.

“Cantik kok. Apalagi dongsaeng oppa yang paling cantik ini yang memakainya,” Baru kali ini Junho oppa memujiku seperti ini.

“Cantik kok, kyo. Kamu cocok memakainya,” Suzy eonni juga.

“Baiklah. Aku akan membeli ini,” Aku pergi menuju kasir sementara mereka masih berdiri disana.

“Permisi, aku akan membeli ini,” Kataku pada petugas kasirnya.

“Baiklah agassi, tolong tunggu sebentar,” Kulihat kearah mereka, tidak ada yang berbicara. Haizz! Junho oppa! Jangan sia-siakan kesempatan ini!

“Ini barangnya, agassi,” Petugas kasir itu memberikan barang yang aku beli tadi kepadaku.

“Ne,” Kataku sembari memberikan uangnya.

“Kajja! Kita pergi ke tempat lain!” Kutarik lagi tangan mereka berdua. Dan seperti tadi, mereka hanya diam mengikutiku. Setelah beberapa menit kami sampai di sebuah toko sepatu.

“Eonni, bantu aku mencari sepatu yang cocok dengan bajuku tadi,” Kataku pada Suzy eonni yang paling pintar dalam fashion.

“…” Tidak ada yang berbicara karena kami sedang mencari sepatu yang cocok, sedangkan Junho oppa hanya duduk di kursi.

“Nah, ini dia,” Suzy eonni memberikan padaku sebuah sepatu hak tinggi berwarna putih.

“Woah! Eonni emank pinter banget deh!”

“Junho oppa, cocok gak?” Aku mendatangi Junho oppa yang dari tadi hanya duduk melamun.

“Cocok banget! Gak sabar nunggu liat kamu pake baju itu!” Terlihat Junho oppa senang sekali.

“Sekarang kita ke….. ke toko aksesoris!” Aku pergi keluar dari toko sepatu itu, tentunya setelah membayar sepatu yang aku beli.

“Wah! Semua aksesorisnya cantik-cantik!” Gumamku setelah sampai di sebuah toko aksesoris.

“Ini cantik tidak?” Aku memakai sebuah bando berwarna putih dengan pita berwarna pink.

“Dongsaengie, kamu pasti akan menjadi seperti putri jika memakai baju itu,” Junho oppa terus memujiku.

“Oppa, sudahlah. Jangan memujiku terus, aku malu,” Aku menundukkan kepalaku.

“Hyokyo, tidak perlu malu. Kamu memank cantik kok,” Suzy eonni menepuk pundakku.

“Eonni, tolong carikan tas yang cocok donk,” Pasti Suzy eonni akan mendapatkan tas yang sangat cantik.

“Araesso. Sebentar.” Suzy eonni pergi menuju tempat tas.

“Oppa, jangan diam saja dari tadi. Bicaralah kepada Suzy eonni, padahal aku sudah sengaja mengajaknya,” Kupegang bahu Junho oppa.

“Aku tidak bisa. Aku tidak berani,” Junho oppa menundukkan kepalanya.

“Sudahlah, aku akan membantumu sekuat tenaga,” Aku tersenyum kepada Junho oppa.

***

“Akhirnya selesai juga belanjanya, ayo kita makan disana!” Aku menunjuk ke sebuah Food court. Aku sudah lapar sekali.

“Oppa, eonni, kalian mau makan apa? Aku yang traktir,” Kataku kepada mereka setelah menemukan tempat duduk.

“Bulgogi!” Mereka sungguh sangat cocok. Makananpun bisa sama.

“Baiklah, aku pergi beli du…” Kata-kataku terptong oleh Junho oppa.

“Oppa saja yang beli.” Junho oppa pergi meninggalkan kami.

“Eonni, aku boleh nanya gak?” Kataku pada Suzy eonni yang sedang melamun.

“Boleh. Mau nanya apa?”

“Kenapa eonni memutuskan Junho oppa?” Tanya pada Suzy eonni. Terlihat Suzy eonni agak terkejut dengan pertanyaanku.

“Sebenarnya…. Eonni dijodohkan… Jadi eonni terpaksa memutuskan Junho. Tapi, tadi pagi perjodohannya dibatalkan dikarenakan sesuatu. Eonni ingin kembali dengan Junho, tapi eonni takut Junho sudah tidak mau lagi dengan eonni.” Suzy eonni menundukkan kepalanya.

“Eonni aku akan membantumu……” Aku mengatakan rencanaku.

“Baiklah!” Suzy eonni terlihat semangat sekali.

***

“Oppa!!!! Dimana kaset yang kemarin kau pinjam?!?!?!” Teriakku sampai memenuhi seluruh rumah.

“Hyokyo!!! Jangan teriak-teriak!!!” Appa memarahiku.

“Mianhae appa. Tapi Junho oppa sudah menghilangkan kaset yang kemarin dia pinjam. Padahal itu harganya sangat mahal.” Rengekku pada appa.

“Hyokyo! Arrrgghhh… Sudahlah, lebih baik aku keluar rumah mencari udara segar.” Junho oppa mengambil kunci motornya dan helmnya. Lalu pergi entah kemana.

***

Junho Pov.

“Haizz! Menyebalkan sekali! Padahal aku ingat kasetnya aku taruh di meja belajarku! Aku tidak tau siapa yang mengambilnya!” Gumamku sambil mengambil kunci motor dan helm.

Lebih baik aku ke rumah Taemin.

Aku segera menghidupkan motorku dan pergi menuju ke rumah Taemin. Setelah 30 menit barulah sampai ditempat yang dituju. Karena rumah Taemin bisa dibilang jauh juga.

Ting Tong…

“Anyeong, Junho. Silakan masuk,” Sapa Taemin lalu memberiku masuk.

“Taem, tumben kau ada dirumah. Biasanya setiap kali aku datang pasti sedang pergi dengan Jiyeon,” Kataku setelah masuk ke dalam.

“Sedang tidak ingin berpergian. Lagipula Jiyeon sedang ada didapur,” Kata Taemin lalu masuk ke dalam dapur.

“Huft! Taemin selalu saja dengan Jiyeon. Apa dia tidak lihat sedang ada tamu? Menyebalkan!” Gumamku. Aku lalu ikut masuk ke dalam dapur. Haizz! Apa mereka tidak bisa menahannya? Selalu saja berciuman.

“Taemin! Jiyeon! Masakannya gosong tuh!” Teriakku. Mereka langsung menghentikan kegiatan mereka. Bagus juga aku berbohong. Kekeke~

“Junho!” Teriak mereka berdua kompak. Aku langsung cepat-cepat lari keluar dari rumah ini.

Aku duduk dikursi motorku. Adakah tempat lain yang menyenangkan? Lebih baik aku pergi ke taman saja.

Aku langsung menghidupkan motorku dan pergi ke taman. Untung saja tamannya tidak jauh dari rumah Taemin. Setelah sampai aku segera mencari tempat duduk dan duduk disana.

Aku menyandarkan badanku dan memejamkan mataku.

Flashback

Suzy menarikku keatap sekolah. Aku hanya diam saja mengikuti langkahnya.

“Junho, aku mau mengatakan sesuatu,” Kata Suzy lalu menundukkan kepalanya.

“Ada apa? Bilang saja,” Aku mengelus kepalanya.

“Junho, aku mau kita putus…” Bisiknya, hampir tidak bersuara.

“Suzy, kenapa kau memutuskanku? Apa salahku? Apa aku telah menyakitimu?” Aku menggoyangkan badanya.

“Yang penting aku mau kita putus!” Dia berteriak kali ini.

“Suzy! Tolong beri aku penjelasan! Jangan seperti ini!” Aku meneriakinya dengan suara yang sangat kuat. Aku tau ini tidak sopan, tapi aku tidak rela ditinggal olehnya.

“Sudah! Yang penting kita putus mulai detik ini!” Suzy pergi meninggalkanku, Aku hanya bisa berdiri ditempat ini dan melihatnya pergi.

Flashback end.

listen to my heartbeat. it's beating for you listen to my heartbeat. it's waiting for you

Handphone-ku berdering. Aku segera cepat-cepat mengangkatnya.

"Annyeong!" kataku
"Oppa!! Eomma!!!!"
"Kenapa Eomma???" kataku panik

Ada apa? Ada apa dengan Eomma? Kenapa tiba-tiba teleponnnya terputus?

Aku cepat-cepat berlari menuju motorku, menghidupkannya lalu menggas motorku dan pulang kerumah.

Eomma!!! Tunggu dulu! Aku akan pulang!

Setelah sampai dirumah aku langsung cepat-cepat masuk ke dalam rumah. Aku menemukan keadaan rumahku yang gelap gulita.. sunyi...  Kenapa gelap?

“Eomma! Appa! Hyokyo!” Teriakku. Tidak ada jawaban. Aku berlari menuju ruang tamu. 'BRUUKK!' aku terjatuh karena lantai yang licin. Apa ini? Cairan berwarna merah. Darah?

Aku segera berdiri dan pergi ke ruang tamu. Tidak ada orang. Aku pergi menuju kamarku. Kenapa pintu kamarku tertutup? Aku ingat tadi pintunya terbuka. Biasanya kalau pintu kamarku terbuka tidak akan ada yang mau menutupnya. Segera kubuka pintu kamarku.

“SAENGIL CHUKKAE!!!!”

***

Hyokyo Pov.

“SAENGIL CHUKKAE!!!!” Teriakku dan semua orang yang ada disini saat Junho oppa membuka pintunya. Terlihat dia sangat bingung. Aku berjalan kearahnya.

“Hyokyo….” Gumam Junho oppa.

“Wae? Terkejut melihat dongsaeng oppa ini cantik banget? Hehehe. Oppa, saengil chukkae. Semoga makin tampan dan baik,” Kataku lalu memeluk Junho oppa. Dia hanya diam saja, tidak membalas pelukanku.

“Oppa, jangan bilang oppa lupa hari hari apa!” Kataku dengan wajah yang curiga.

“Hari kamis,” Jawab Junho oppa dengan polos.

“Oppa!!!! Hari ini hari ulang tahun oppa!!! Masa oppa lupa hari ulang tahun sendiri?!?!” Teriakku.

“Hehehe. Mianhae. Aku lupa. Pantesan aja dari tadi gak ada yang baik ama aku. Ternyata aku dikerjain,” Kata Junho oppa. Semuanya tertawa, lalu eomma dan appa berjalan kearah Junho oppa.

“Junho, saengil chukkae. Semoga anak eomma panjang umur,” Eomma memeluk Junho oppa.

“Junho, saengil chukkae. Semoga anak appa makin pintar,” Appa mengelus kepala Junho oppa.

“Suzy,” Gumam Junho oppa.

“Junho. Sebenarnya….” Suzy eonni menceritakan semuanya. Aku berharap mereka bisa kembali seperti dulu.

“Ya, aku mengerti. Saranghae,” Bisik Junho oppa.

“Nado saranghae,” Suzy eonni memeluk Junho oppa. Lalu oppa mencium kening Suzy eonni.

“Ada yang CLBK nih!!!” Teriak Taemin dan Jiyeon.

“Semuanya, gomawo. Kalian telah membuat ulangtahunku tahun ini menjadi meriah. Aku tidak akan melupakan saat ini. Momen yang paling indah dalam hidupku,” Kata Junho oppa.

“Dan juga aku mendapatkan kekasihku ini kembali,” Sambung Junho oppa.

“Semua ini berkat dongsaengmu. Kalau tidak ada dia kita tidak akan seperti ini,” Kata Suzy eonni.

“Gomawo, Kyo,” Sambung Suzy eonni.

“Gomawo, saeng!!!! Kamu emank dongsaeng paling baik!!!” Junho oppa memelukku.

“Yeah. Because You’re My Oppa. I want to make you happy,” Aku membalas pelukannya.

Pesta ulang tahun Junho oppa berlangsung meriah. Aku senang melihat Junho oppa senang. Aku harap, Junho oppa dan Suzy eonni akan menjadi pasangan sampai tua nanti.

3 years later.


“Hooray!!! Akhirnya kita tamat sekolah!!!!” Aku berlari-lari di atap sekolah bersama Yoona dan Sulli, sahabatku. Junho oppa dan Suzy eonni hanya bisa menggelengkan kepala melihat kami. Lalu tiba-tiba Yoona berhenti.

“Tapi, kita akan segera berpisah,” Kata Yoona. Sulli ikut berhenti. Otomatis aku juga ikut berhenti.

“Aku harap, persahabatan kita akan bertahan selamanya. Janji?” Sulli menaruh tangannya didepan. Lalu diikuti oleh aku dan Yoona.

“Janji!!!” Teriak kami bertiga bersama-sama. Lalu kami tertawa bersama.

“Hyokyo!” Panggil seseorang.


Omo! Kenapa Key oppa ada disini? Aku berjalan kearahnya.

“Wae?” Tanyaku gugup. Key oppa memegang tanganku. Semua yang ada disini terkejut melihat kami, terutama Junho oppa.

“Saranghae,” Key oppa mencium tanganku. Mwo? Key oppa…menyukaiku? Apa aku tidak salah dengar?

“Ne?” Aku mau memastikan kalau aku benar-benar tidak salah dengar.

“Hyokyo. Do you want be my girlfriend?” Ternyata benar. Aku tidak salah dengar. Aku melihat kearah Junho oppa. Junho oppa tersenyum lalu mengganguk.

“Na… Nado saranghae,” Jawabku dengan gugup.

“Gomawo,” Key oppa menarikku kepelukannya. Lalu dia mencium keningku. Setelah beberapa saat akhirnya dia melepaskan pelukannya. Aku berjalan kearah Junho oppa.  Aku tersenyum padanya.

“Oppa, akhirnya aku juga punya pacar. Ingat janji oppa? Kalau sampai satu hari setelah tamat sekolah aku tidak punya pacar. Aku akan memberi apa yang oppa mau. Tapi, sekarang oppa yang akan memberiku sesuatu. Hehehe. Aku mau… Oppa… segera menikah dengan Suzy eonni. Sudah 3 tahun kalian berpacaran. Masa oppa tidak pernah berpikir untuk menikah? ” Kataku pada Junho oppa.

“Hyokyo!!!” Teriak Junho oppa. Aku segera cepat-cepat lari kearah Key oppa. Aku hanya bisa menyengir dibelakang Key oppa. Junho oppa, aku harap kalian akan menikah dan mempunyai anak yang banyak. Saranghae, nae oppa.

***

The End

NB : Ini untuk yang readerbaru ya...
Oppa : Abang (Untuk pemempuan)
Mianhae : Maaf
Gwenchana : Tidak apa-apa
Eomma : Mama
Appa : Papa
Wae : Kenapa
Mwo : Apa
Molla : Tidak tahu
Eonni : Kakak (Untuk perempuan)
Anyeong : Apa kabar?
Dongsaeng : Adik
Araesso : Baiklah
Gomawo : Terima kasih
Ne : Iya
Kajja : Ayo
Saengil chukkae : Selamat ultah
Saranghae : I Love You (^.^V)
Nado Saranghae : I Love You Too~

No comments:

Post a Comment